Jayapura - Bulan ramadan menjadi momen yang ditunggu umat muslim di berbagai daerah termasuk di Papua. Meski menjalani puasa, umat muslim juga tidak berhenti menjalani aktivitas sehari-hari. Aktivitas masyarakat kerap ditunjang dengan sepeda motor, sehingga penting memperhatikan keselamatan berkendara ketika berpuasa.
Astra Motor Papua selaku main dealer sepeda motor Honda untuk wilayah Papua dan Papua Barat membagikan tips berkendara dengan sepeda motor selama puasa. Persiapan hingga istirahat cukup menjadi bagian yang penting.
"Pengendara sepeda motor harus bisa mengendalikan diri dan ekstra sabar dalam menghadapi diri sendiri maupun sesama pengguna jalan. Tujuannya agar puasa tidak kehilangan pahala dan aktivitas berkendara tetap aman dan nyaman," ujar Instruktur Safety Riding Astra Motor Papua, Dulfi Ade Putra, Jumat (15/3/2024).
Putra melanjutkan hal pertama yang perlu diperhatikan adalah, persiapan perjalanan. Persiapan untuk memulai perjalanan dilakukan sejak sahur. Melalui asupan makanan yang bernutrisi tinggi serta memperbanyak minum air putih untuk menghindari dehidrasi saat berkendara di teriknya matahari.
"Jangan lupa untuk menggunakan perlengkapan berkendara, seperti jaket, helm, dan sarung tangan serta surat-surat berkendara. Masker dan juga hand sanitizer tetap diperlukan agar kita tetap menjaga protokol kesehatan selama berkendara," kata Putra.
Hal kedua yang perlu diperhatikan, rute perjalanan. Agar perjalanan lebih efisien sebaiknya menggunakan aplikasi penunjuk jalan. Dengan menggunakan aplikasi tersebut kita dapat melihat situasi jalan yang akan ditempuh dan memilih alternatif jalan yang tepat. Setelah melakukan pengaturan terhadap titik tujuan, bikers dapat memanfaatkan fitur panduan suara sehingga tidak perlu melihat jalur di aplikasi yang berpotensi mengganggu konsentrasi saat berkendara. Namun apabila kurang yakin dan ingin melakukan pengecekan rute, maka melihat aplikasi penunjuk jalan hanya boleh dilakukan saat berhenti atau menepi sejenak di bahu jalan.
Tidak kalah penting, yang ketiga adalah istirahat cukup. Waktu tidur yang kurang kerap dialami saat bulan Ramadhan, sehingga bagi pengendara hal ini dapat memiliki potensi terjadinya micro sleep atau terlelap sejenak tanpa disadari. "Untuk para pengendara yang melakukan perjalanan pendek dan merasakan konsentrasi menurun karena mengantuk, sempatkan beristirahat minimal selama 10 menit," kata Putra.
Keempat, hal yang penting juga untuk berpikir positif. Waktu berbuka puasa di rumah bersama dengan keluarga menjadi hal yang sangat ditunggu selama bulan Ramadhan. Terkadang hal ini memicu kondisi lalu lintas yang padat saat pulang kerja. Dalam kondisi seperti ini, emosi sangat mudah terpancing untuk itu kita perlu selalu berpikir positif terhadap pengendara lainnya. Selain itu kita juga perlu memiliki rasa toleransi dan sabar agar kepentingan sesama pengguna jalan dapat terpenuhi, serta tetap dapat mengendalikan emosi saat berpuasa.
Kelima yaitu perhatikan prediksi bahaya. Saat berkendara dan telah mendekati waktu berbuka puasa, sebaiknya tetap memperhatikan jarak aman dengan kendaraan lain, sebab terkadang banyak pengguna jalan yang tiba-tiba berubah arah ke sisi tepi jalan untuk membatalkan puasa. Keenam, kuasai teknik berkendara yang tepat. Tips terakhir ini wajib dipraktekkan saat puasa maupun tidak puasa. Dengan menguasai teknik berkendara yang tepat sesuai jenis motor dan kondisi jalan, maka pengalaman berkendara menjadi aman dan nyaman, bukan hanya untuk kita saja, tapi juga untuk pengguna jalan lainnya. Termasuk diantaranya, patuhi rambu lalu lintas yang berlaku.
"Dengan memperhatikan kondisi tubuh kita, konsentrasi serta emosi dapat dikendalikan lebih baik. Didukung cara berkendara yang tepat, berkendara menjadi aman dan nyaman, ibadah puasa pun menjadi lancar," ujar Putra.